Kamis, 12 Desember 2013

memory,love and reality

Kategori: Cerita Cinta

Tokoh utama: Aku

Judul Cerpen: Memory, Love and Reality

Penulis : Budiman

Face Book Penulis: Buwdh sihagemaru childosdaz

Twitter: Buwdh@childdosdazz


Memory,love and Reality

Malam ini,keadaan begitu gelap, udara semakin malam semakin dingin dan menusuk tubuhku, air hujan sedikit demi sedikit membasahi tubuh ini, Aku mencari tempat berteduh, untuk melindungi bunga yang ku bawa, kebanyakan orang berkata” kenapa harus takut dengan hujan?,hujankan air!” Pernyataan itu memang benar, Aku bukan takut air hujan, Aku takut air hujan menggagalkan rencanaku.

Waktu menunjukan tepat pada pukul 19:00 wib dan Aku masih terdiam menunggu redanya hujan, tapi  hujan tak kunjung reda.

Lari! Itu yang Aku lakukan.

 Aku berlari menuju taman tempat dimana kita berdua mengikat janji setia. 
    
         Dalam perjalan, Aku terus menutupi bunga yang ku bawa dengan jaket, Aku tidak mengerti dengan apa yang Aku lakukan?, tapi semua tubuhku bergerak begitu saja, mungkin Karena CINTA.
. Aku berharap bunga yang ku bawa ini bisa membuat kita bersatu kembali, setelah sekian lama kita tidak bertemu.

Hujan tidak menghentikan langkahku,

sampai akhirnya Aku tiba ditaman, dimana taman ini menjadi saksi bisu perjalanan cintaku.

Akhirnya Hujanpun reda.

Udara dingin berubah menjadi kabut putih yang menyelimuti taman, suhu ditaman ini sangat dingin, terlihat oleh nafasku yang berwarna putih.

Cahaya lampu taman, membantuku untuk mencari Bidadariku, Tapi apa yang kucari,TIDAK ADA?  Bidadariku tidak datang, entah kemana Aku harus mencarinya lagi, meskipun ke ujung dunia Aku tidak akan menemukannya.

Aku terdiam membisu ditengah gelapnya malam, ditaman yang begitu gelap dan dingin, gelap dan dinginnya malam ini mewakili hatiku yang pesimis untuk bisa bertemu dengan dirinya, malam ini bintang pun tidak mau menunjukan cahayanya, apalagi dia.

Aku masih terperangkap dalam masalalu, masalalu bersamanya, kenangan indah itu membuatku tidak bisa membuang kenangan ini sedikitpun, Aku selalu merasa bahwa dia masih ada, ada dan menemaniku disini, tapi   Aku harus menyadari dan  menerima kenyataan ini, Bidadariku telah tiada,

(kenangan bersamanya tidak mudah untuk dilupakan, Karena kenangan itu sangat berarti, dia telah menjadi cerita dalam perjalan cintaku, kadang kita masih terperangkap dalam kenangan masalalu bersamanya dan lupa pada kenyataan,

 Karena kita tidak pernah mencoba untuk keluar dari jeratan masalalu.

Hidup ini terus maju,dan kita masih terdiam di satu titik yang tidak bisa kita rasakan kembali, pedih memang melihat kenyataan tapi pada kenyataanya kita harus menerima, Karena kita TIDAK HIDUP DALAM KENANGAN, biarlah kenangan itu tetap ada dan menjadi satu kenangan Bukan menjadi kenyataan.so you must MOVE ON) .