Kamis, 05 November 2015


AKU TAK PERCAYA HANTU!.


Karya: Budiman




 Mungkin Aku bukan satu-satunya orang yang tak percaya hantu, tapi kali ini Aku mengalaminya sendiri.

Entah Aku berhalusinasi tapi kejadian itu sungguh nyata.

Aku tak mau mengalaminya lagi, ini sungguh kejadian yang tak pernah Aku bayangkan sebelumnya.
Kejadian ini Aku alami ketika Aku bekerja di salah-satu Department Store terbesar di kota Bandung.
Tempat ini sudah tak asing lagi untuk warga  Bandung, karena  berbelanja disini sangat murah, apalagi untuk urusan makanan.

Department store ini terletak di  JL.Sunda.

Bangunan toko ini bila dilihat dari luar cukup terlihat tua,

**************************************************************** 

Hari itu.

Semua tubuhku sangat lelah mungkin karena tadi pagi datang barang.

“Jupe.” Itu panggilan nama yang biasa Aku sebut padahal nama aslinya Yulia dia tetangga konterku.
“apa?.” jawabnya
“didalem ada air minum ngga?.”
“coba liat dulu aja kalau ngga salah sih, tadi ada.”
“Aku pusing nih, liat deh?!.”
“eh kenapa tuh kok berdarah.”
“bukan tangan Aku pee, nih  hidung,. Biasa kalau pusing kurang minum pasti kaya gini.”
“mau di panggilin staf ngga? Kalau sakit.... tuh bilang daritadi  Bud jadikan bisa pulang.”
“ngga usahlah Pee, minta tissue aja.”
“yaudah nih.”
“Aku titip  konter dulu yaa pe, mau ketoilet dulu, sekalian mau cuci muka .”
“iyaa gih sana tapi jangan lama-lama ya, takut ada yang beli Aku ngga tau diskonnya yang mana aja,”
“cuman yang itu aja yang diskon 20%, nggalah lagian sepi ginikan tokonya.”

Toko ini benar-benar sepi dari pengunjung mungkin karena banyak karyawan yang libur dan hari ini juga bukan weekend.

Jam tanganku menunjukan jam setengah  9 malam.

“kenapa harus mimisan sih, apa Aku kurang darah yaa? Mana sejam lagi pulang, pengen banget tidur, kalau ngga butuh-butuh amat ngga bakalan kerja.”  omelku dalam hati

Ketika Aku menyadari lorong ini sangat sepi saking sepinya hanya terdengar derap langkah kakiku saja dan rincikan air hujan yang cukup deras dari arah luar.

Menambah suasana lorong ini sangat menakutkan.

Aku membuang tissue yang dipenuhi darah dari hidung.

Aku melemparnya ketempat sampah tapi tissueku kembali kearah ku?, kejadian ini baru Aku alami, Akupun heran , Aku hanya bisa berpikiran bahwa itu “angin”.

Aku mengambilnya lagi dan membuangnya kali ini tidak kulempar.

“Krek-krek-krek-krek”

Suara keran yang kubukapun terdengar didalam toilet  ini.

Gemericik hujan semakin terdengar jelas karena tepat di belakangku ada jendela kecil untuk pentilasi udara.

Cahaya kilat sesekali terlihat,
Aku membasuh muka, sembari membersihkan hidung, dalam cermin wajahku terlihat pucat, yaa mungkin Aku sakit.

Air disini terasa lebih dingin dari biasanya mungkin karena efek hujan pikirku.

Ketika Aku membasuh wajah, Aku merasa ada yang melewat di pinggirku, Aku yakin ada orang yang masuk ke dalam toilet ini, Sontak mataku mencari ke sekeliling tapi Aku tak  menemukan seorangpun.
Beberapa menit kemudian,. Hidungku mencium aroma yang tak sedap entah dari mana datangnya, bau itu seperti ikan busuk bau ‘Anyir’. Suhu di toilet inipun semakin dingin .

Aku yang mencoba terus berpikir positif akhirnya menyerah dan meninggalkan toilet ini.

“nahkan udah ganteng kalau gini, ngga kaya tadi kusut, masih berdarah idungnya?”.
“udah ngga Pe udah lumayan, kayanya Aku butuh istirahat.”
“kalau besok ngga akan masuk bbm dulu lawan shift, entar manyun lagi.”

Kajadian yang Aku alami tadi ditoilet membuatku berpikir lagi mencoba mengingat dan Aku yakin ada seseorang yang masuk.

Karena Aku penasaran dengan tempat kerja baruku ini ,Aku mencari tahu dan  menceritakan kejadian yang tadi Aku alami ke Jupe.

Jupe memberitahuku tentang kejadian mistis di toko ini, dia sudah bekerja disini selama 5 tahun dan katanya memang mereka akan mengenalkan diri pada orang baru.

“Tapi-tapi mungkin yaa kamukan lagi sakit, jadi yaa itu cuman halusinasi aja atau mungkin memang bener ada, yaa maklumi aja. Setiap tempat pasti ada kok, pokonya kamu berdoa aja jangan takut sama yang kaya gitu kalau kita ngga ganggu mereka juga ngga bakalan ganggu.”

Bulu kudukku berdiri.

 Aku masih bertanya dalam hati apakah mahluk halus itu ada?.

****************************************************************

Seperti biasa sebelum pulang Aku mengerjakan laporan penjualan. 

“Akhirnya beres juga, selesai deh lembur Aku, Pe.”
“kamu pulang kemana, Bud?.”
“Buah-Batu.”
“hati-hati ah dijalan awas nanti yang di toilet ngikutin.”
“biarin , biar tau rumah Aku Pe.”
“ssssthhhhhh ah jangan sompral.”
“kamu yang mulai.”
“Hujan di luar belum reda ya?.”
“tinggal gerimisnya aja, utung Aku bawa jas hujan kamu di jemput Pe?.”
“iya di jemput sama Bapak?.”
“pacar kemana pacar?.” Ledekku.
“ngga tau tuh kemana, inilah nasib kalau jadi jomblowati!, emang kamu punya pacar?.”
“ngga Pe.”
“yaudahlah sama-sama jomblo  ngga usah saling ledek,.”
“tuh Bapak kamu, Pe.”
“yaudah ketemu besok ya Bud, kamu besok masuk apa?.”
“ngga tau Pe, Aku ngga enak badan.”
“yaudah hati-hati ya.”

 Aku mengambil kunci motor didalam tas, berjalan menuju parkiran.
Sambil memanaskan motor, Aku memakai  jas hujan, tidak lupa update setatus di bbm ‘Bandung dingin BBBBBRRRRRRR.”

****************************************************************
Malam ini sangat dingin terlihat oleh nafasku yang berembun.

Diperjalanan menuju rumah Aku teringat kejadian tadi di toilet dan kata-kata Jupe “awas nanti yang di toilet ngikutin”, bulu kudukku berdiri apalagi ketika Aku melewati jalan lodaya banyak pohon gede. Jalan ini sangat gelap karena pencahayaan lampu jalan yang redup bila ingat tentang jalan ini di nightmare side jalan ini punya cerita mistis.

Katanya sih rumor yang beredar dijalan ini suka ada kerenda mayat , siapa yang melihatnya akan diikuti sampe rumah.

Aku semakin ngebut menjalankan motor.

“Ngga Bud, ngga ada, hantu itu NGGA ADA!.”

Tapi motorku terasa berat seperti Aku membonceng seseorang jelas-jelas Aku tidak membonceng siapapun.
Sesekali Aku melihat ke kaca spion untuk memastikan tidak ada siapa-siapa di belakangku.

Memang tidak ada, tapi rasanya Aku membonceng seseorang mungkin ini hanya sugestiku saja.

****************************************************************

Stopan bypas

Stopan ini terkenal stopan yang paling lama untuk lampu hijau.

2 pengamen jalanan menghampiriku dan bernyanyi.

Aku yang tak punya  uang receh memberikan isarat maaf, tiba-tiba pengamen itu meminta uang dibelakangku seolah-olah ada orang lagi selain Aku.

Pengamen itu bilang “terima kasih TETEH.”

‘TETEH?’sebutan panggilan seorang  wanita dalam bahasa sunda, kali ini Aku benar-benar bingung, Aku melihat kedua pengamen itu heran, Aku langsung menggas motorku ketika lampu hijau.

Jantungku berdegup kencang, keringat didahiku mulai menetes tubuhku lemas sekali.

Sesampainya dirumah.

Aku langsung membersihkan diri.hujan di luar semakin deras.

Aku yang masih ketakutan akan kejadian tadi, mencoba melupakannya.

“Masak mie instan enak kali yaa hujan-hujan begini.”

Sambil menunggu mie matang Aku menonton tv diruang tengah dengan volume yang kecil. Karena Aku takut membangunkan adik yang tidur di kamar sebelah.

“Hihihihihihihihihihihiihi.”

Aku mendengar suara wanita tertawa cekikikan, suara itu sangat kecil tapi terdengar jelas seperti ada di sampingku.

Sontak Aku melihat kesekitar dan lagi-lagi tidak ada siapapun.

Ketika Aku melihat kearah tv seorang wanita tersenyum kepadaku, sambil menyeringai Aku yang kaget langsung memalingkan wajah, Aku memeberaniakan diri untuk melihatnya lagi, tapi ketika Aku menyadari ternyata wanita itu peserta ujinyali yang sedang kerasukan.

Aku mulai tidak nyaman,selera makanku hilang, tv di matikan.

Mungkin Aku butuh istirahat.

Di kamar Aku merentankan tubuhku yang cape.

Kutarik selimbut, biasanya bila tidur Aku selalu mematikan lampu tapi kali ini Aku tidak berani.
Aku merasa ada yang mengawasi, yaa di kamar ini! Aku merasa ada orang lain selain diriku, apa itu cuman perasaanku saja?.

Mengingat kejadian tadi di pekerjaan membuatku tak bisa tidur.

Apa mahluk halus itu memang ada?. Tanyaku lagi dalam hati.

****************************************************************
Penglihantanku mulai gelap.

Aku merasa tubuhku ada yang memeluk entah saiapa, pelukan itu semakin erat sangat erat dadaku sesak sekali Aku tak bisa bernafas rasanya ingin sekali teriak tapi sekarang tangan itu  menutup mulutku.
Pikirku ini kerjaan Samuel adik ku yang memang terkenal jahil.

Ketika Aku melihatnya yaa Tuhan...., Aku melihat sesosok wanita,  wajahnya tepat di samping wajahku, sosok wanita itu berambut panjang, Aku tak mengenalnya . tapi Aku tau siapa dia , dia adalah mahluk halus yang biasa orang sebut “KUNT*****”.

Wajahnya bergerak, sekarang kita saling berhadapan-hadapan, dia melepaskan tangannya tetapi Aku tetap tidak bisa teriak, Aku mematung.
Dia mengangkat wajahnya , wajahnya sangat hancur seperti tertindas mobil, air mataku mulai menetes.
Mulutnya kumat-kamit tidak tau apa yang ingin di bicarakan.

Tapi Aku mendengar kata “SOPAN”.

Aku mulai berdoa dalam hati, Aku membaca doa-doa yang ku hafal.

Ayat Kursi doa yang kubaca beulang kali.

Beberapa saat kemudian tubuhku terasa ringan. Aku mencoba membangunkan diriku.

Terdengar ada seseorang yang memanggil namaku.

“Ibu?.” Kataku.
“ada apa semalem ngigo kaya orang ketakutan.”
Aku menceritakan kejadian yang Aku alami.
“itu namanya “Ereup-Ereup” , ngga baca doa yaa semalem.”
Aku menggelengkan kepala.
“Ibu cuman titip pesen jangan sompral apalagi di tempat yang baru, jangankan di mall di rumah juga ada, jangan buang benda sembarangan, kalau kena sama mahluk yang tak kasat mata gimana? Mereka juga butuh untuk disopanin, jangan di ulangi lagi.”
“yaudah Ibu bawa dulu makanan.”

Ibu meninggalkanku.

Perkataan Ibu benar juga, harus SOPAN dimanapun tempatnya , karena setiap tempat pasti ada penghuninya.

“Kakak.” teriak Ibu dari bawah.
“iya buu.” 
“kerja jam berapa?.”
“Jam sebelas?.”
“Mau makan sama apa?  Turun sini.”
“Iyaa bentar.”
“Ibu tadi ngambil rapot dulu adik kamu, jadi Ibu belum kepasar paling beli aja dulu di depan.”
“bentar-bentar Ibu dari tadi ngga ada di rumah?.” Tanyaku heran.
“iya kenapa memang?.”

Berarti sosok wanita yang tadi ngobrol bersamaku diatas kamar itu BUKAN IBU!.

TERIMA KASIH BANYAK SUDAH BACA CERPEN SAYA ;-).
SALAM: BuWdH_MN



Tidak ada komentar:

Posting Komentar