AKU TAK PERCAYA HANTU!.
Karya:
Budiman
Mungkin Aku
bukan satu-satunya orang yang tak percaya hantu, tapi kali ini Aku mengalaminya
sendiri.
Entah Aku berhalusinasi tapi kejadian itu sungguh
nyata.
Aku tak mau mengalaminya lagi, ini sungguh kejadian
yang tak pernah Aku bayangkan sebelumnya.
Kejadian ini Aku alami ketika Aku bekerja di
salah-satu Department Store terbesar
di kota Bandung.
Tempat ini sudah tak asing lagi untuk warga Bandung, karena berbelanja disini sangat murah, apalagi untuk
urusan makanan.
Department
store ini terletak di JL.Sunda.
Bangunan toko ini bila dilihat dari luar cukup
terlihat tua,
****************************************************************
Hari itu.
Semua tubuhku sangat lelah mungkin karena tadi pagi datang
barang.
“Jupe.” Itu panggilan nama yang biasa Aku sebut
padahal nama aslinya Yulia dia tetangga konterku.
“apa?.” jawabnya
“didalem ada air minum ngga?.”
“coba liat dulu aja kalau ngga salah sih, tadi ada.”
“Aku pusing nih, liat deh?!.”
“eh kenapa tuh kok berdarah.”
“bukan tangan Aku pee, nih hidung,. Biasa kalau pusing kurang minum pasti
kaya gini.”
“mau di panggilin staf ngga? Kalau sakit.... tuh
bilang daritadi Bud jadikan bisa pulang.”
“ngga usahlah Pee, minta tissue aja.”
“yaudah nih.”
“Aku titip konter dulu yaa pe, mau ketoilet dulu,
sekalian mau cuci muka .”
“iyaa gih sana tapi jangan lama-lama ya, takut ada
yang beli Aku ngga tau diskonnya yang mana aja,”
“cuman yang itu aja
yang diskon 20%, nggalah lagian sepi ginikan tokonya.”
Toko ini benar-benar sepi dari pengunjung mungkin
karena banyak karyawan yang libur dan hari ini juga bukan weekend.
Jam tanganku menunjukan jam setengah 9 malam.
“kenapa harus mimisan sih, apa Aku kurang darah yaa?
Mana sejam lagi pulang, pengen banget tidur, kalau ngga butuh-butuh amat ngga
bakalan kerja.” omelku dalam hati
Ketika Aku menyadari lorong ini sangat sepi saking
sepinya hanya terdengar derap langkah kakiku saja dan rincikan air hujan yang
cukup deras dari arah luar.
Menambah suasana lorong ini sangat menakutkan.
Aku membuang tissue yang dipenuhi darah dari hidung.
Aku melemparnya ketempat sampah tapi tissueku
kembali kearah ku?, kejadian ini baru Aku alami, Akupun heran , Aku hanya bisa
berpikiran bahwa itu “angin”.
Aku mengambilnya lagi dan membuangnya kali ini tidak
kulempar.
“Krek-krek-krek-krek”
Suara keran yang kubukapun terdengar didalam toilet ini.
Gemericik hujan semakin terdengar jelas karena tepat
di belakangku ada jendela kecil untuk pentilasi udara.
Cahaya kilat sesekali terlihat,
Aku membasuh muka, sembari membersihkan hidung,
dalam cermin wajahku terlihat pucat, yaa mungkin Aku sakit.
Air disini terasa lebih dingin dari biasanya mungkin
karena efek hujan pikirku.
Ketika Aku membasuh wajah, Aku merasa ada yang
melewat di pinggirku, Aku yakin ada orang yang masuk ke dalam toilet ini,
Sontak mataku mencari ke sekeliling tapi Aku tak menemukan seorangpun.
Beberapa menit kemudian,. Hidungku mencium aroma
yang tak sedap entah dari mana datangnya, bau itu seperti ikan busuk bau
‘Anyir’. Suhu di toilet inipun semakin dingin .
Aku yang mencoba terus berpikir positif akhirnya
menyerah dan meninggalkan toilet ini.
“nahkan udah ganteng kalau gini, ngga kaya tadi
kusut, masih berdarah idungnya?”.
“udah ngga Pe udah lumayan, kayanya Aku butuh
istirahat.”
“kalau besok ngga akan masuk bbm dulu lawan shift,
entar manyun lagi.”
Kajadian yang Aku alami tadi ditoilet membuatku
berpikir lagi mencoba mengingat dan Aku yakin ada seseorang yang masuk.
Karena Aku penasaran dengan tempat kerja baruku ini
,Aku mencari tahu dan menceritakan
kejadian yang tadi Aku alami ke Jupe.
Jupe memberitahuku tentang kejadian mistis di toko
ini, dia sudah bekerja disini selama 5 tahun dan katanya memang mereka akan
mengenalkan diri pada orang baru.
“Tapi-tapi mungkin yaa kamukan lagi sakit, jadi yaa
itu cuman halusinasi aja atau mungkin memang bener ada, yaa maklumi aja. Setiap
tempat pasti ada kok, pokonya kamu berdoa aja jangan takut sama yang kaya gitu
kalau kita ngga ganggu mereka juga ngga bakalan ganggu.”
Bulu kudukku berdiri.
Aku masih
bertanya dalam hati apakah mahluk halus itu ada?.
****************************************************************
Seperti biasa sebelum pulang Aku mengerjakan laporan
penjualan.
“Akhirnya beres juga, selesai deh lembur Aku, Pe.”
“kamu pulang kemana, Bud?.”
“Buah-Batu.”
“hati-hati ah dijalan awas nanti yang di toilet
ngikutin.”
“biarin , biar tau rumah Aku Pe.”
“ssssthhhhhh ah jangan sompral.”
“kamu yang mulai.”
“Hujan di luar belum reda ya?.”
“tinggal gerimisnya aja, utung Aku bawa jas hujan
kamu di jemput Pe?.”
“iya di jemput sama Bapak?.”
“pacar kemana pacar?.” Ledekku.
“ngga tau tuh kemana, inilah nasib kalau jadi
jomblowati!, emang kamu punya pacar?.”
“ngga Pe.”
“yaudahlah sama-sama jomblo ngga usah saling ledek,.”
“tuh Bapak kamu, Pe.”
“yaudah ketemu besok ya Bud, kamu besok masuk apa?.”
“ngga tau Pe, Aku ngga enak badan.”
“yaudah hati-hati ya.”
Aku mengambil
kunci motor didalam tas, berjalan menuju parkiran.
Sambil memanaskan motor, Aku memakai jas hujan, tidak lupa update setatus di bbm
‘Bandung dingin BBBBBRRRRRRR.”
****************************************************************
Malam ini sangat dingin terlihat oleh nafasku yang
berembun.
Diperjalanan menuju rumah Aku teringat kejadian tadi
di toilet dan kata-kata Jupe “awas nanti yang di toilet ngikutin”, bulu kudukku
berdiri apalagi ketika Aku melewati jalan lodaya banyak pohon gede. Jalan ini
sangat gelap karena pencahayaan lampu jalan yang redup bila ingat tentang jalan
ini di nightmare side jalan ini punya cerita mistis.
Katanya sih rumor yang beredar dijalan ini suka ada
kerenda mayat , siapa yang melihatnya akan diikuti sampe rumah.
Aku semakin ngebut menjalankan motor.
“Ngga Bud, ngga ada, hantu itu NGGA ADA!.”
Tapi motorku terasa berat seperti Aku membonceng
seseorang jelas-jelas Aku tidak membonceng siapapun.
Sesekali Aku melihat ke kaca spion untuk memastikan
tidak ada siapa-siapa di belakangku.
Memang tidak ada, tapi rasanya Aku membonceng
seseorang mungkin ini hanya sugestiku saja.
****************************************************************
Stopan bypas
Stopan ini terkenal stopan yang paling lama untuk
lampu hijau.
2 pengamen jalanan menghampiriku dan bernyanyi.
Aku yang tak punya uang receh memberikan isarat maaf, tiba-tiba
pengamen itu meminta uang dibelakangku seolah-olah ada orang lagi selain Aku.
Pengamen itu bilang “terima kasih TETEH.”
‘TETEH?’sebutan panggilan seorang wanita dalam bahasa sunda, kali
ini Aku benar-benar bingung, Aku melihat kedua pengamen itu heran, Aku langsung
menggas motorku ketika lampu hijau.
Jantungku berdegup kencang, keringat didahiku mulai
menetes tubuhku lemas sekali.
Sesampainya dirumah.
Aku langsung membersihkan diri.hujan di luar semakin
deras.
Aku yang masih ketakutan akan kejadian tadi, mencoba
melupakannya.
“Masak mie instan enak kali yaa hujan-hujan begini.”
Sambil menunggu mie matang Aku menonton tv diruang
tengah dengan volume yang kecil. Karena Aku takut membangunkan adik yang tidur
di kamar sebelah.
“Hihihihihihihihihihihiihi.”
Aku mendengar suara wanita tertawa cekikikan, suara
itu sangat kecil tapi terdengar jelas seperti ada di sampingku.
Sontak Aku melihat kesekitar dan lagi-lagi tidak ada
siapapun.
Ketika Aku melihat kearah tv seorang wanita tersenyum
kepadaku, sambil menyeringai Aku yang kaget langsung memalingkan wajah, Aku
memeberaniakan diri untuk melihatnya lagi, tapi ketika Aku menyadari ternyata
wanita itu peserta ujinyali yang sedang kerasukan.
Aku mulai tidak nyaman,selera makanku hilang, tv di matikan.
Mungkin Aku butuh istirahat.
Di kamar Aku merentankan tubuhku yang cape.
Kutarik selimbut, biasanya bila tidur Aku selalu
mematikan lampu tapi kali ini Aku tidak berani.
Aku merasa ada yang mengawasi, yaa di kamar ini! Aku
merasa ada orang lain selain diriku, apa itu cuman perasaanku saja?.
Mengingat kejadian tadi di pekerjaan membuatku tak
bisa tidur.
Apa mahluk halus itu memang ada?. Tanyaku lagi dalam
hati.
****************************************************************
Penglihantanku mulai gelap.
Aku merasa tubuhku ada yang memeluk entah saiapa,
pelukan itu semakin erat sangat erat dadaku sesak sekali Aku tak bisa bernafas
rasanya ingin sekali teriak tapi sekarang tangan itu menutup mulutku.
Pikirku ini kerjaan Samuel adik ku yang memang
terkenal jahil.
Ketika Aku melihatnya yaa Tuhan...., Aku melihat
sesosok wanita, wajahnya tepat di
samping wajahku, sosok wanita itu berambut panjang, Aku tak mengenalnya . tapi
Aku tau siapa dia , dia adalah mahluk halus yang biasa orang sebut “KUNT*****”.
Wajahnya bergerak, sekarang kita saling berhadapan-hadapan,
dia melepaskan tangannya tetapi Aku tetap tidak bisa teriak, Aku mematung.
Dia mengangkat wajahnya , wajahnya sangat hancur
seperti tertindas mobil, air mataku mulai menetes.
Mulutnya kumat-kamit tidak tau apa yang ingin di bicarakan.
Tapi Aku mendengar kata “SOPAN”.
Aku mulai berdoa dalam hati, Aku membaca doa-doa
yang ku hafal.
Ayat Kursi doa yang kubaca beulang kali.
Beberapa saat kemudian tubuhku terasa ringan. Aku
mencoba membangunkan diriku.
Terdengar ada seseorang yang memanggil namaku.
“Ibu?.” Kataku.
“ada apa semalem ngigo kaya orang ketakutan.”
Aku menceritakan kejadian yang Aku alami.
“itu namanya “Ereup-Ereup” , ngga baca doa yaa
semalem.”
Aku menggelengkan kepala.
“Ibu cuman titip pesen jangan sompral apalagi di
tempat yang baru, jangankan di mall di rumah juga ada, jangan buang benda
sembarangan, kalau kena sama mahluk yang tak kasat mata gimana? Mereka juga
butuh untuk disopanin, jangan di ulangi lagi.”
“yaudah Ibu bawa dulu makanan.”
Ibu meninggalkanku.
Perkataan Ibu benar juga, harus SOPAN dimanapun
tempatnya , karena setiap tempat pasti ada penghuninya.
“Kakak.” teriak Ibu dari bawah.
“iya buu.”
“kerja jam berapa?.”
“Jam sebelas?.”
“Mau makan sama apa?
Turun sini.”
“Iyaa bentar.”
“Ibu tadi ngambil rapot dulu adik kamu, jadi Ibu belum
kepasar paling beli aja dulu di depan.”
“bentar-bentar Ibu dari tadi ngga ada di rumah?.”
Tanyaku heran.
“iya kenapa memang?.”
Berarti sosok wanita yang tadi ngobrol bersamaku
diatas kamar itu BUKAN IBU!.
TERIMA KASIH BANYAK SUDAH BACA CERPEN SAYA ;-).
SALAM: BuWdH_MN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar