Cerpen
ini lahir ketika “EGO” mencoba membohongi “PERASAAN”.
-BUDIMAN-.
Kalian pasti pernah ‘Bertahan’ dengan seseorang yang
‘Salah’, kalian tahu itu akan menyakitkan, namun apalah semua usaha untuk
‘Melupakan, karena semua-kan ‘Percuma’.
‘Hati’ telah mengalahkan
‘Logika’.
Beribu kali dibohongi, beribu kali bertahan, beribu kali
mendengar alasan yang sama!.
Ingin rasanya Aku pergi dan melupakan semuanya, namun sepertinya mustahil bagiku untuk melupakan kenangan
bersamanya, Mungkin karena kenangan yang diberikan terlalu ‘Indah’.
Lagi dan lagi,
Aku harus bilang “CINTA ITU HANYA OMONG KOSONG”.
Ini
adalah tempat dimana Aku menjalin sebuah hubungan, tempat ini sangat istimewa
bagiku, yaaa, Dimana Dia menyatakan isi hatinya.
Waktu itu, Aku sangat heran kenapa Dia bisa menyukai
cewek cuek yang engga pernah mikirin cinta.
Pikirku cinta
itu hanya buat seseorang ‘Terluka’ saja, karena sebelumnya Akupun pernah gagal
menjalin sebuah hubungan, mungkin itu asalan utamaku untuk memilih tidak pacaran.
Namun Dia terus meyakinkan sampai akhirnya kita
“PACARAN”.
Aku mengenal Dia dari jaman SMA. Dulu Aku mengenal Dia memang seorang playboy, temanku juga banyak yang jadi
korban kegombalannya.
Aku
tak peduli, malahan Aku pernah mencibirnya, ketika Aku mendengar tingkahnya
yang “Sok kegantengan”.
Ketika
Aku memasuki perkulihan, Aku bertemu kembali dan satu jurusan denganya.
Entah kenapa Aku sangat tidak mau
kehilangannya, meskipun Aku tahu dia bukan cowok baik yang harus Aku
pertahankan, Aku rasa ada benarnya kata orang cinta itu buta.
Sempat
waktu itu, Aku melihat orang yang Aku sayangi jalan bersama perempuan lain, Kamu
tahu rasanya hati ini benar-benar ‘HANCUR’.
Ia menjelaskan perempuan yang berjalan
bersamanaya itu tidak ada hubungan apa-apa, dan untuk kesekian kalinya, AKU
PERCAYA, BODOH MEMANG!.
Kamu
pernah berharap dengan seseorang dan harapan itu hanyalah sebuah harapan semu
yang tak bisa jadi kenyataan!.
Kamu pernah mencoba untuk menjadi yang terbaik,
namun pasanganmu tak pernah menjadikan dirimu yang terbaik!.
Kamu
pernah memperjuangkan seseorang namun seseorang yang memeperjuangkanmu itu tak
pernah memperjuangankan balik!.
Apa
yang Kamu rasakan, ketika berada di posisi ini?.
Sakitkah?,
Marahkah? atau Kecewakah?.
3
kata itu yang Aku rasakan saat ini.
Menunggu
adalah sesuatu yang membosankan sama halnya ketika Kamu menunggu seseorang yang
tak pasti dalam hidupmu.
Aku harap pertemuanku hari ini bisa membuatku lebih
kuat melepas seseorang, dan untuk terakhir kalinya Aku benar-benar pergi
meskipun hati ini tak bisa berbohong, ‘AKU MASIH MENCINTAINYA’.
Tapi bila melihat kembali chat-tanku malam itu , rasanya Aku ingin sekali mengembalikkan
semua rasa sakit-ku padanya, Aku mau Dia merasakan apa yang Aku rasakan saat
ini.
Aku mencoba
kembali menghubungi Dimas.
“Kamu dimana, Aku udah 1 jam nungguin Kamu dan
kenapa telepone baru aktif?!”.
“Aku dijalan, mobilku mogok”.
“Mogok alasan lama, Kamu lagi sama cewekkan!”.
“Cewek-cewek apasih, Kamu tuh ngomong apa?, Aku
engga ngerti?”.
“Udahlah TERSERAH, urus aja cewek baru kamu, engga usah banyak alesan ini itu!”.
Selalu dengan alasan yang engga jelas 3 hari kemaren
mobilnya baru aja di service masa
udah mogok lagi?. banyak ‘Alasan’!. Omelku dalam hati.
Telepone kumatikan.
Emosiku mengendalikan pikiranku, Aku tak bisa
berpikir baik tentang dirinya sedikitpun.
***
Dalam lamunan, Aku melihat seorang wanita terdiam di
ujung bukit, wanita itu sangat cantik Ia memakai baju bewarna pink sepertinya
Ia sedang jatuh cinta, matanya berbinar menunjukan kekaguman dengan apa yang Ia
liat dari atas sana, sesekali angin malam meniup gaunnya yang tipis namun elegant, terlihat raut wajahnya
mengharapkan sesuatu yang baik terjadi padanya.
Malam itu Ia
menikmati pemandangan indah di kota Bandung, cahaya lampu dari gedung kota, ibarat
bayangan bintang yang bertaburan di lautan.
Udara dingin
bukit ini menjadi hangat, ketika tangan itu menyentuhnya dengan penuh kasih,
senyuman indah dari seseorang yang Tuhan ciptakan untuk melindungi seorang
wanita memberikan ketenangan hati, Dia terus menatapnya sampai akhirnya, Ia
menyadari bahwa hidup ini tak bisa Ia jalani sendiri, Ia membutuhkan
‘PENDAMPING HIDUP’ .
Tiba-tiba ketika
Aku melihat wajahnya ternyata itu Arta bukan Dimas.
“ARTA”, Aku
langsung teringat padanya.
Aku terkejut “ko Arta yaa? Perasaan malam itu Aku
sama Dimas?!, duh Airin jangan ngelamun deh Rin, kebiasaan Kamu nih kalau
banyak pikiran”.
Aku mengambil handphone . mencari kontak Arta.
“Arta, Arta, Arta, oh iya ini”. Aku mencoba
menghubungi Arta teman cowok satu-satunya yang selalu mengerti Aku disaat
senang maupun susah.
Arta adalah
orang yang tahu semua cerita hubunganku bersama Dimas, ‘Senengnya’, ‘Galaunya’
semuanya.
Dan kebetulan Arta rumahnya tidak jauh dari café
ini.
“Arta kamu dimana?”.
“Aku lagi nongkrong nih sama temen, kenapa Rin”.
“Bisa jemput Aku engga di café biasa”.
Arta meng’iya’kan ajakanku, Arta bertanya alasanku berada dicafe itu untuk apa, Aku menjawab
ingin mengeluarkan ‘uneg-uneg’ dan Aku ingin memutuskan hubunganku dengan Dimas.
“Yaudah kamu tunggu, Aku kesitu sekarang”.
Aku ingin sekali mencurahkan kepada Arta apa yang
Aku rasakan saat ini, hanya Dia yang mengerti bila urusan cinta!.
Tiba-tiba Aku dikejutkan dengan tangan yang
memelukku dari belakang, Aku mencoba menebak. Apakah Arta temanku yang baru
saja Aku hubungi.
“Arta, Arta buka ih Aku engga bisa liat”.
Ternyata itu bukan Arta tetapi ‘DIMAS’.
“ARTA?!, Kamu lagi janjian ama Arta?”.
“Iya kenapa, Aku nungguin Arta untuk jemput !”.
Senyuman itu membuatku ingin menarik kembali niatku
memutuskan Dimas.
“Katanya ngga akan dateng dengan alasan mobil
mogoklah apalah”. Kesalku.
“Yaa pasti datenglah, Aku cuman mau buat kejutan aja
sama ayank emang engga boleh, mana tega Aku ninggalin ayank sendiri disini, Akukan
sayang banget sama ayank, udah yaa jangan marah-marah maafin kalau Aku lama
tadi macet di jalan”.
‘Jangan sampai luluh lagi jangan sampai luluh lagi’.
Kataku dalam hati.
“Oke, Aku mau kamu jelasin?!”.
“Ini
coffeelatte-kan, buat Aku yaa yank,
dari tadi di jalan Aku belum minum loh, haus”.
Memang
coffeelatte adalah minuman
kesukaannya. Dimas bukan typikal orang yang menyukai minuman berkafein, pikirnya semua kopi itu pahit dan tak enak,
namun ketika Aku memperkenalkan bahwa ada kopi yang enak, Ia mencobanya dan
ketagihan.
“Jangan mengalihkan pembicaraan!. Kamu kemaren malem
kemana, sama siapa dan kenapa hp Kamu ngga aktif?”.
“Aku dirumah, ketiduran hp Aku juga mati lupa engga
di cash “.
“Hp juga bisa lupa di cash apalagi tanggal jadian kita!”.
“Aku engga lupa?!”.
“Udah cukup!, kemaren malem Kamu kemana, jujur aja”.
“Aku ketiduran kemaren malem”.
“Ini apa?!”. Aku memperlihatkan chat-tanku bersama wanita itu.
Dimas terbata-bata dia mencoba berulangkali mengelak
namun kali ini tak bisa.
Dimas dengan tenangnya menjawab.
“Ia itu pas acara Harun ulang tahun dan itu photo
udah lama yank”.
“Udah lama?, dan Aku ngga pernah tau sama acara
temen Kamu itu, Kamu tau Aku dapet photo ini kemaren malem, Aku yang bodoh atau
Kamu yang engga pinter boong!”.
Dimas terus meyakinkanku Dia tak punya hubungan
degan wanita itu.
“Kamu percaya sama akukan?.”
Aku terdiam tidak menjawab apapun. Air mataku
menjawab pertanyaan Dimas, bahwa Aku benar-benar ‘KECEWA’.
“Kamu taukan kemaren malem itu hari jadian kita.Tepat
di tanggal 14 febuari, kemaren malem kita udah satu tahun dan Kamu ngelupain gitu
aja!”.
“Aku engga pernah ngelupain tanggal jadian kita tapi?”.
“Tapi apa?
KARENA UDAH PUNYA CEWEK LAEN?!”.
“Dengerin penjelasan Aku dulu” .
“Penjelasan, ‘PERCUMA’ semuanya udah jelas!”.
“Jangan kaya anak kecil gitu donk yank”.
“Anak kecil Kamu bilang?!, “IYA” Aku anak kecil yang
selalu ’DIBODOH-BODOHI’, ‘POLOS’ engga tau apa-apa dan ‘ENGGA PERNAH KAMU
HARGAI!’”.
“Yaudah – yaudah, Aku salah tapi Kamu jangan teriak
teriak disini malu yank”.
“MALU?, Kamu harusnya malu sama kelakuan kamu!.
SEKARANG KITA PUTUS!”.
“Kamu engga bisa mutusin Aku gitu aja.”
“KENAPA!?”.
“CINTA?. BULLSHIT!”.
Aku meninggalkan tempat itu, Dimas yang sibuk
mengeringkan bekas tumpahan kopi dibajunya terus memanggil namaku.
Aku tahu, mungkin ini keterlaluan mempermalukannya
di tempat umum. Namun ini tak sebanding dengan rasa sakit hati yang Aku rasakan
.
“Kamu kenapa, Rin?”. Tanya Arta.
“Bawa jauh Aku dari tempat ini”.
#LoveIsBullshit#Part1.
Bila
kamu hanya menjadikan suatu hubungan sebagai ‘PERMAINAN’ saja, Kamu salah orang
karena hati ini tak diciptakan untuk itu.
-Airin
Revita Sari-
Wanita
tak bisa mengerti posisiku, Aku pasti ‘MEMILIH’ yang terbaik meskipun Aku
menyadari Aku salah menjalani hubungan dengan dua wanita sekaligus.
-Dimas
Satya-
TERIMA
KASIH sudah menyempatkan waktunya untuk mengunjungi blog saya.
Dengan adanya cerita ‘LoveIsBullshit’. Saya harap
kalian bisa mendapat pelajaran dalam hubungan Airin.
Saya
yakin ko, kalian pernah berada diposisi Airin maupun Dimas, bertahan dengan seseorang
yang salah, kalau engga berbohong demi ego sendiri.
Cinta tuh simple engga usah dibawa ribet, cocok
jalani engga yaa akhiri. Dan ingat satu lagi orang ketiga itu pasti ‘Hadir’ disaat hubungan mulai retak, mereka ada
karena hati yang sejati mulai membuka untuk hati yang baru, banyak faktor,
mereka hadir dengan banyak maksud. Tetapi orang ketiga itu bisa saja menjadi
yang ‘TERBAIK’ bisa juga menjadi yang ‘TERBURUK’.
Yaa
semoga kalian bisa ‘MEMPERTANGGUNG JAWABKAN’ hubungan yang kalian bina selama
ini, jangan pada egois yaa, intinya kalau engga ada ‘NIAT’ untuk selingkuh
engga bakalan ada meskipun orang ketiga itu terus maksa. Balik lagi ke orangnya
yaa.
Untuk
kelanjutan ceritanya tungguin aja.
Salam
kasih untuk kalian semua.
-Budiman-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar